PONTIANAK - Sebanyak 1200 Kepala
Keluarga (KK) di Kecamatan Pontianak Utara mendapatkan hibah sambungan air
bersih PDAM dari pemerintah pusat. Kecamatan Pontianak Utara menjadi penerima
terbanyak hibah sambungan PDAM dari total keseluruhan penerima hibah dari APBN
berjumlah 2.625 se-Kota Pontianak. "Jadi air bersih ini sambungannya
gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," ujar Wali Kota
Pontianak Edi Rusdi Kamtono usai membuka sosialisasi program hibah sambungan
air bersih APBN 2021 di Aula Kantor Camat Pontianak Utara, Senin (19/4/2021).
Penerima hibah berdasarkan survei
lapangan terhadap MBR yang rumahnya belum tersambung air bersih PDAM. Tarif
yang dikenakan bagi mereka penerima hibah air bersih juga lebih rendah dari
tarif umum lainnya, yakni Rp800 per meter kubik air yang digunakan.
"Targetnya bulan Juli tahun ini sudah terpasang semua," ungkapnya.
Ia berharap akhir tahun 2022
cakupan layanan sambungan PDAM bisa mencapai 95 persen ke atas untuk warga Kota
Pontianak. Masyarakat diminta memanfaatkan air bersih untuk kehidupan
sehari-hari. "Masyarakat harus menghemat penggunaan air," ucap Edi.
Direktur Utama (Dirut) Perusahan
Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Khatulistiwa, Ardiansyah menerangkan,
program ini sudah berjalan sejak 2015 hingga sekarang. Di dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) juga masuk dalam perencanaan hingga
2024 mengikuti RPJMN. Program hibah air bersih bagi MBR ini dari pemerintah
pusat ke pemerintah daerah. "Untuk saat ini cakupan pelayanan air bersih
sudah mencapai 85 persen," terangnya.
Dengan adanya program MBR ini,
lanjutnya lagi, sangat membantu untuk mempercepat penambahan sambungan yang
secara otomatis menambah cakupan pelayanan. Dikatakan Ardiansyah, untuk saat
ini kapasitas produksi air bersih masih bisa memungkinkan untuk menambah
sekitar 10.850 pelanggan hingga tahun 2022. "Saat ini Perumda Tirta
Khatulistiwa juga tengah mempersiapkan untuk penambahan IPA baru yang
direncanakan di Nipah Kuning dan Selat Panjang," jelasnya. (prokopim)