PDAM Tirta Khatulistiwa melakukan acara Sosialisasi Peningkatan Pelayanan di Kantor Kelurahan Dalam Bugis , Sabtu, 24 Septermber 2016. Dihadiri sekitar 60 peserta yang datang dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh, ketua RT dan RW serta perwakilan pelanggan PDAM.
Selain pelanggan, acara sosialisasi ini dihadiri oleh Direktur Teknik. Lajito, ST dan Lurah Dalam Bugis, Syarifah Welly, SH. M,si yang sekaligus membuka acara. Turut hadir pula Kepala Wilayah 1, Januar Pribadi, SE juga Kepala Bagian Distribusi, Abdullah, ST. Turut pula dihadiri perwakilan dari Kepolisian dan Babinkamtibmas wilayah Pontianak Timur serta tim dari Humas PDAM.
Warga sangat antusias bertanya berbagai macam permasalahan yang mereka rasakan. Bujang Al Mutahar menanyakan “kenapa PDAM selalu merugi?”. Ia juga meminta supaya PDAM segera mengganti pipa dan meteran standar dan memperbaiki kualitas Air. Ditegaskan Direktur Teknik PDAM Tirta Khatulistiwa, Lajito, PDAM sudah mendapatkan laba yang makin meningkat dalam 3 tahun terakhir ini. PDAM juga sudah bekerja sama dengan Pemerintah Belanda untuk terus belajar dan menerapkan teknologi pengolahan air terbaru dan mengganti semua infrastruktur seperti mengganti pipa lama dengan pipa HDPE dan mengganti meteran dengan kualitas terbaik.
Pertanyaan dari Syarifah Meri, “Kenapa harga air setelah 10 kubik pertama berbeda dengan harga di kubik berikutnya?”. Dijelaskan oleh Lajito, hal ini merupakan cara PDAM untuk membuat masyarakat lebih hemat dengan penggunaan air. Perhitungan progresif ini akan berbeda sesuai dengan kelas sambungan.
Sapriadi dari RT 01, RW 09 menanyakan masalah pemasangan sambungan baru dan biaya yang harus dibayarkan pelanggan. Kembali dijelaskan bahwa biaya pemasangan berdasarkan aturan yang berlaku adalah 1,5 juta rupiah jika sudah ada pipa tersier yang berada di dekat pelanggan. Jika belum ada, pelanggan boleh memasang secara kolektif untuk bersama-sama membeli pipa tersier agar dapat memasang sambungan baru. Ditambahkan oleh Lajito, subsidi pemasangan baru dapat diberikan asal sudah mendaftar di program MBR ( Masyarakat Berpenghasilan Rendah) dan sudah terverifikasi sehingga cukup membayar 200 ribu saja.
Pertanyaan terakhir datang dari Ahmad Husain dari RT 01, RW 08 yang menanyakan mekanisme pemasangan kembali setelah sambungan di tutup. Lajito menjelaskan bahwa pembukaan sambungan dapat dilakukan asal tunggakan sudah di bayar, PDAM memberikan kemudahan dengan pengurangan denda dan pembayaran dengan sistem bayar cicil.
Sosialisasi dan diskusi ini juga diisi dengan pemaparan kinerja PDAM oleh Humas dan pemutaran film pendek tentang usaha PDAM dalam menyediakan air bersih dan pendistribusian serta perhitungan biaya operasional PDAM Tirta Khatulistiwa setiap bulannya. Diharapkan setelah sosialisasi ini masyarakat dapat mendukung kinerja PDAM demi memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat kota Pontianak.