Jakarta - Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Pemerintah Indonesia
menetapkan target untuk mencapai 100% akses air minum layak, termasuk 15% air
minum aman, dan 90% akses sanitasi layak, termasuk 15% sanitasi aman pada tahun
2024. Kebijakan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 6
yang berbunyi, “Akses Air Minum dan Sanitasi Aman untuk Semua pada Tahun 2030”.
Salah satu upaya
yang perlu dilakukan untuk pencapaian target air minum di atas adalah
ketersediaan SDM dalam sektor air minum yang kompeten, yang bisa diwujudkan
lewat kolaborasi multipihak. Untuk itu, Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR), dan USAID Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene
Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IUWASH PLUS) melalui Program Kemitraan
USAID-SECO menyusun Peta Jalan Pengembangan Kapasitas SDM BUMD Air Minum. Peta
jalan ini akan berperan sebagai panduan bagi para pemangku kepentingan dalam
mengembangkan kompetensi SDM BUMD Air minum sampai dengan tahun 2030.
Dalam
sambutannya Matthew Burton selaku Direktur Kantor Lingkungan Hidup USAID
Indonesia mengatakan secara umum, ada enam langkah yang akan dilaksanakan oleh
Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PUPR, BUMD Air Minum, Persatuan
Perusahaan Air Minum Indonesia (PERPAMSI), dan para pemangku kepentingan
lainnya. Keenam langkah tersebut, yaitu: (1) peningkatan kapasitas lembaga
pelatihan, (2) peningkatan jumlah lembaga pelatihan, (3) penguatan sinergi
antar lembaga pelatihan, (4) pengembangan Peta Okupasi, (5) penguatan SDM BUMD
Air Minum, dan (6) penyusunan regulasi terkait pembiayaan pelatihan. Keenam
strategi tersebut akan ditunjang dengan dua strategi pendukung, yakni penguatan
manajemen lembaga pelatihan dan pengembangan materi pelatihan.
Implementasi
peta jalan ini tentunya memerlukan komitmen semua pihak, baik pemerintah maupun
nonpemerintah, agar SDM BUMD Air Minum mampu menunaikan mandat untuk
menyediakan akses air minum aman bagi seluruh masyarakat di Indonesia.
Andrea Zbinden,
Deputy Head of SECO Indonesia/Swiss Confederation dalam sambutannya mengatakan
bahwa butuh dukungan yang kuat dari seluruh seKtor guna terwujudnya Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Dalam sambutan
sekaligus membuka acara, Direktur Air Minum, Ditjen Cipta Karya, Kementerian
PUPR DR. Ir. Yudha Mediawan, M.Dev.Plg mengatakan bahwa Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 akan menjadi Roadmap yang jelas
terutama merancang RPP (Rencana Peraturan Pemerintah) dan Permen PU. Dengan
adanya SDM yang andal & berkompeten dapat menunjang tata kelola dan pelayanan
yang baik untuk perusahaan dan masyarakat.
Dalam kesempatan
ini hadir pula Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa Ardiansyah,
SE dan Direktur ADM & Keuangan Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa Sasmita,
SE, MM, guna mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2020-2024. Seperti diketahui bahwa Perumda Air Minun Tirta Khatulistiwa sejak
tahun 2008 telah menandatangani MoU dengan OASEN Belanda guna membangun dan
menyelenggarakan pelatihan di Lingkungan Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa.
Pengelolaannya yang sejak dari tahun 2008 diserahkan ke Pusdiklat PERPAMSI
Kalbar ini memiliki visi memberikan pelatihan secara praktikal dan tepat guna
demi meningkatkan kualitas SDM, dan ini relevan dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang diluncurkannya Peta Jalan
Peningkatan Kapasitas SDM BUMD Air Minum dapat mewujudkan SDM berkompeten demi
tercapainya akses air minum untuk semua.
Air Minum untuk
Indonesia yang lebih baik. (NL-Humas)